APLIKASI CEGAH ANAK LAHIR STUNTING BERBASIS ANDROID

Saat ini stunting masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di Indonesia karena prevalensinya masih sekitar 30,8% (Balitbangkes, 2019), masih melebihi batasan  yang ditetapkan WHO (<20%). Di masa pandemi Covid-19, diperkirakan jumlah anak stunting di Indonesia meningkat. Terganggunya asupan gizi pada masa 1000 hari pertama kehidupan (HPK) akan mengganggu pertumbuhan janin dan anak yang merupakan salah satu menjadi faktor utama terjadinya stunting. Akibat lain dari terganggunya asupan gizi pada masa 1000 HPK adalah anemia pada ibu hamil. Penyebab lain anak stunting adalah karena ibu hamil mengalami anemia. Berdasarkan data Riskesdas (2018) sekitar 48,6 persen ibu hamil di Indonesia mengalami anemia. Salah satu kelemahan dalam sistem pelayanan maternal di Indonesia  terletak pada lemahnya sistem monitoring dan evaluasi. Ditambah dampak pandemi Covid-19 adalah tidak semua pelayanan kesehatan khususnya puskesmas, bidan praktik mandiri dan klinik siap memberi pelayanan ANC sehingga berpengaruh terhadap kesiapan penanganan pelayanan rujukan maternal. Penelitian ini menghasilkan 2 (dua) aplikasi yang bernama Aplikasi Cegah Anak Lahir Stunting (ACALS). Penelitian ini bertujuan merancang aplikasi berbasis android sebagai pendampingan terhadap kepatuhan ibu hamil minum Tablet Tambah Darah untuk mencegah anak lahir stunting. Tahapan desain aplikasi untuk ibu hamil meliputi 10 struktur/fitur aplikasi, sedangkan rancangan aplikasi untuk petugas kesehatan/Bidan meliputi 13 struktur aplikasi. Evaluasi kualitas instrumen sudah melalui tahap kuantitatif dan kualitatif. Direkomendasikan bagi Pemerintah untuk menggunakan ACALS untuk ANC bagi Ibu hamil, sebagai satu solusi dalam pelayanan kesehatan maternal secara online terutama di masa Pandemi saat ini dan di era milenial, guna menjamin kesehatan dan keselamatan sehingga mencegah terjadinya kekurangan gizi dan komplikasi pada ibu hamil serta membantu menurunkan angka stunting.