SEBARAN DAN STRUKTUR POPULASI NYAMPLUNG (Calophyllum inophyllum) DI TAMAN WISATA ALAM PANTAI PANJANG DAN PULAU BAAI PROVINSI BENGKULU

2017 
Taman wisata alam adalah kawasan pelestarian alam yang memiliki kekayaan alam, baik keindahan nabati, keindahan hewani, maupun keindahan alamnya sendiri yang dimanfaatkan untuk kepentingan rekreasi alam dan pariwisata. Lokasi TWA Pantai Panjang dan Pulau Baai di Kota Bengkulu termasuk ke dalam hutan pantai karena terletak di pinggir pantai, tumbuh pada tanah kering berpasir dan berbatu, tidak dipengaruhi oleh iklim serta berada diatas pasang surut tertinggi. Hutan pantai adalah suatu vegetasi yang tumbuh dan berkembang di daerah pantai yang berpasir. Nyamplung merupakan vegetasi hutan pantai dengan pohon yang bertajuk rimbun. Tegakan nyamplung yang ada di TWA Pantai Panjang dan Pulau Baai ini masih merupakan tegakan yang alami bukan hasil budidaya. Hal tersebut dapat dilihat dari penyebarannya yang tumbuh tersebar di alam secara tidak merata (tidak mempunyai jarak tanam yang sama) dan tumbuh secara alami hampir di sepanjang jalan masuk taman wisata alam. Tujuan penelitian ini pertama yaitu untuk Mengetahui sebaran tanaman nyamplung di TWA Panjang dan Pulau Baai Provinsi Bengkulu. Mengetahui struktur populasi tanaman nyamplung di TWA Pantai Panjang dan Pulau Baai Provinsi Bengkulu. Pengambilan data dilakukan selama kurang lebih 3 (tiga) bulan dimulai dari bulan November 2016 hingga bulan Januari 2017 dengan empat variabel yang diamati yaitu jumlah individu, diameter, tinggi, dan jarak terdekat. Pengamatan dilakukan terhadap masing-masing strata yang berbeda mulai dari anakan, pancang, tiang, dan pohon. Lokasi penelitian dilakukan di hutan pantai TWA Pantai Panjang dan Pulau Baai dengan luas 1,8 ha. Analisis data distribusi tegakan atau sebaran populasi nyamplung dihitung dengan mencari jarak terdekat antar individu dengan menggunakan rumus Clarks and Evan’s Aggregation Index (R). Nilai R untuk tingkat anakan adalah 0,469 kemudian pancang adalah 0,569 dan tiang adalah 0,791. Sebaran populasi nyamplung dari tingkat anakan, pancang, dan tiang kurang dari satu, sehingga persebaran dari vegetasi nyamplung cenderung mengelompok. Pada tingkat pohon nilai R observed nol atau tidak ada dikarenakan pada tingkat pohon hanya terdapat 3 pohon dengan 1 pohon pada 1 plot sehingga jarak antara pohon yang satu dengan yang lain tidak dapat diukur. Jadi, distribusi pohon belum dapat diketahui dengan pasti. Struktur populasi nyamplung yang ditemukan di TWA Pantai Panjang dan Pulau Baai mulai dari anakan, pancang, tiang, dan pohon dengan kondisi yang normal dalam proses regenerasi. Regenerasi yang normal ditunjukkan dengan rata-rata jumlah anakan yang mendominasi sebesar 587 individu dan pancang sebesar 364 individu. Tiang dan pohon tidak terlalu mendominasi dalam jumlah karena hanya berjumlah 14 individu dan 3 individu saja.
    • Correction
    • Source
    • Cite
    • Save
    • Machine Reading By IdeaReader
    0
    References
    0
    Citations
    NaN
    KQI
    []