Dinamika gerakan masyarakat sekitar Umbul Wadon :: Studi atas gerakan masyarakat dalam memperjuangkan hak atas sumber daya air

2009 
Penelitian ini dengan judul Dinamika Gerakan Masyarakat Sekitar Umbul Wadon (Studi Atas Gerakan Masyarakat Dalam Memperjuangkan Hak Atas Sumber Daya Air). Alasan yang melatar belakangi penulis mengambil tema ini adalah ketertarikan penulis pada focus kajian mengenai gerakan social, di Umbul Wadon masyarakat menggabungkan diri dalam sebuah kelompok masyarakat untuk melakukan aksi kolektif sehingga mampu mengubah kebijakan pemerintah yang pro terhadap rakyat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Dinamika gerakan masyarakat yang meliputi proses masyarakat menggabungkan diri dalam kelompok, negosiasi dan komunikasi dengan pemerintah, dan proses memanfaatkan peluang dan mengatasi ancaman. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan metode studi kasus (case study). Teori yang digunakan penulis untuk menganalisa fenomena gerakan masyarakat sekita Umbul Wadon adalah teori Neil J Smelser dan Teori Tilly. Berdasarkan pada Teori Neil J Smelser bahwa fenomena gerakan masyarakat Umbul Wadon timbul karena ada ketegangan dalam masyarakat yaitu pada tahun 1998 adanya eksploitasi mata air Umbul Wadon oleh PDAM Sleman yang tidak dikomunikasikan dengan masyarakat. Sedangkan tahun 2004, pemicu adanya gerakan sosial adalah adanya kecurangan dari PDAM Sleman dan PD argajasa yang mengambil jatah air secara berlebihan dari porsi yang telah disepakati dalam AMDAL. Munculnya perilaku kolektif pada masyarakat sekitar Umbul Wadon juga didukung oleh struktur masyarakat jawa yang masih kental dengan gotongroyong dan kebersamaan. Dalam kasus Umbul Wadon masyarakat didorong oleh keinginan untuk memperoleh hak yang sama atas sumber daya air. Dengan persamaan kepentingan, tujuan maka masyarakat secara alamiah menggabungkan diri dalam sebuah kelompok untuk melakukan aksi kolektif. Pada tahun1998 aksi kolektif dilakukan dengan cara berdemonstrasi ke Gedung DPRD Sleman sedangkan pada tahun 2004 aksi melalui kampanye media. Mobilisasi massa tidak dilakukan oleh kelompok tertentu, melainkan masyarakat menggabungkan diri dalam sebuah kelompok kemudian mereka memobilisasi diri mereka untuk melakukan sebuah aksi kolektif untuk mencapai tujuan bersama. Dalam kasus Umbul Wadon analisis berdasarkan Teori Tilly yaitu masyarakat melakukan aksi kolektif karena adanya kepentingan bersama yaitu untuk memperoleh hak atas sumber daya air Umbul Wadon. Dalam melakukan aksinya masyarakat membentuk organisasi KRLM (Komite Rakyat Lereng Merapi) pada tahun 1998 dan tahun 2004 masyarakat menunjuk perwakilan dari mereka untuk bergabung dalam tim tujuh dalam menyelesaikan masalah Umbul Wadon.Dalam melakukan aksi tersebut masyarakat mempunyai peluang dan mendapatkan ancaman, baik secara internal maupun secara eksternal This research is titled The Dynamic of Inhabitant around Umbul Wadon’s Action (Study of inhabitant’s action to fight for resource water right). The writer reason in choosing this topic is the writer interests to investigate the social action. The phenomenon in Umbul Wadon, the inhabitant joined an action organization to hold an action collectively. The purpose was to change government policy who pro toward people related to taking the benefit of Umbul Wadon’s spring. The purpose of this research is to know the dynamic of inhabitant around Umbul Wadon’s action in fighting their right of water resource in 1998-2004, so that AMDAL vol. I and vol. II are written, (unity process, communication process, negotiation, threat, obstacle and challenge in doing collective action, and communication and defense process upon government policy so that AMDAL is written successfully). This research uses qualitative research and case study method. The writer use Neil J Smelser’s and Tilly’s theory. According to Neil J Smelser’s theory, inhabitant action phenomenon of Umbul Wadon emerged because of a strain in society. It happened in 1998. There was an exploitation in Umbul Wadon’s spring done by PDAM Sleman. This exploitation was done without communication with the inhabitant. In 2004, the social action happened because of fraud done by PDAM Sleman and PD Argajasa that took water more than the quota that has been agreed in AMDAL. Collective behavior of Umbul Wadon inhabitant emerged. It was because of gotong royong (cooperating to do something) and togetherness spirit is still viscous to the structure of Javanese society. In this case, Umbul Wadon’s society is encouraged by the desire to get equal right of water resource. With the same necessity and purpose, the inhabitant united in a group to do an action collectively. In 1998, the action was done by holding a demonstration in DPRD Sleman building. In 2004, the action was done through media campaign. The mass mobilization was not done by a certain group, but the mass united their selves into a group and than they did an action collectively to achieve their purpose. In this case, the analysis based on Tilly theory that is the inhabitant did a collective action because there is same desire. They wanted to get their right of water resource in Umbul Wadon. When they did the action, they have an organization called KRLM (Komite Rakyat Lereng Merapi) in 1998. They have delegation to join Seven Team to solve the problem. They have opprtunety but also threat internally or externally.
    • Correction
    • Source
    • Cite
    • Save
    • Machine Reading By IdeaReader
    0
    References
    0
    Citations
    NaN
    KQI
    []