Eksplorasi dan analisis kondisi perkerasan jalan pada jembatan rangka baja Soekarno-Hatta Malang pada bulan Maret 2015 menggunakan metode ground penetrating radar (GPR)

2022 
This research that purpose to explore and analyz the structure condition of pavement on the Soekarno-Hatta’s Malang truss bridge by using GPR method. GPR is used to knowing type of material objects based on dielectric constant of every materials, and to showing deformation, cracking, release structure, and water seepage. Data collected by observation techniques and retrieval of data sanples at 101 point of the track. Analysis starts from the stage of processing by using Ms.Excel, notepad, paint, software GeoScan32, and interpreted  using software Surfer 9.0. The result is showing that the road pavement structure consists of a flexible pavement asphalt and rigid pavement concrete by identified the type of material is dry asphalt, wet asphalt, dry concrete,  wet concrete, and air on surface. Deformation occurred in all of track pavement and there  are a few sample points are experienced track surface defect such as cracks and release the structure. The most damage with average value 1.67and 1.69 that occur on the second and third of track, start from track 34-67 and 68-100. The postiton is located in point 33-66 m dan 67-99 m from Surabaya (north of bridge). Mapping result of  cracking and release structure showing that 90 percent of pavement on Soekarno-Hatta’s bridge are damage. Water seepage that occur when the water breaking through the subsurface layers (asphalt) until concrete layer in  base ground by content wet materal. Data distribution of pavement area that most occur water seepage on track 35-67 it’s on point 33-66 m.   Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi dan menganalisis kondsi struktur lapisan perkerasan jalan pada jembatan rangka baja Soekarno-Hatta Malang dengan metode Ground Penetratig Radar (GPR). GPR digunakan untuk mengetahui jenis material objek berdasarkan konstanta dielektrik yang dimiliki setiap material, serta untuk melihat adanya defomasi, retak, pelepasan struktur, serta rembesan air. Pengumpulan data dilakukan  dengan menggunakan teknik observasi lapangan dan pengambilan data sampel pada 101 titik lintasan di analisis dengan teknik deskriptif kuantitaif menggunakan Ms.Excel, notepad, paint, software GeoScan32, dan di interpretasikan dalam software Surfer 9.0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa struktur perkerasan jalan terdiri dari perkerasan lentur aspal dan perkerasan  kaku beton yang diketahui berupa lantai kendaraan dengan jenis material pada perkerasan yang dapat teridentifikasi adalah aspal kering, aspal basah, beton kering, beton basah,dan adanya udara dipemukaan.  Deformasi terjadi pada semua lintasan dan di beberapa titik lintasan teridentifikasi mengalami retak dan pelepasan struktur. Kerusakan terbanyak  dengan  nilai rata-rata 1,67 dan 1,69 diketahui terjadi pada bagian yang kedua dan ketiga, yaitu  dimulai pada lintasan ke 34-67 dan 68-100. Posisi terletak pada bentang ke 33-66 meter dan 67-99 meter dari arah Surabaya (utara jembatan). Hasil pemetaan retak dan pelepasan lapisan menunjukkan 90 persen dari perkerasan jalan pada Jembatan Soekaro-Hatta telah mengalami kerusakan. Rembesan terjadi ketika air menerobos lapisan permukaan (aspal) bagian bawah hingga menembus lapisan beton di dasar permukaan dengan indikator konten material basah. Data persebaran daerah perkerasan jalan yang banyak mengalami rembesan air terjadi pada lintasan 35-67 yaitu pada posisi bentang ke 33-66 meter.
    • Correction
    • Source
    • Cite
    • Save
    • Machine Reading By IdeaReader
    2
    References
    0
    Citations
    NaN
    KQI
    []