ANALISIS USAHA BUDI DAYA IKAN NILA MENGGUNAKAN KERAMBA JARING APUNG (KJA) DAN PEMASARANNYA DI KABUPATEN SRAGEN

2020 
Waduk Kedung Ombo di Kabupaten Sragen telah dikembangkan untuk usaha budi daya perikanan dengan sistem keramba jaring apung (KJA). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kelayakan usaha dan faktor yang mempengaruhi keuntungan budi daya ikan nila di KJA dan menganalisis saluran pemasaran ikan nila tersebut. Metode analisis data yang digunakan meliputi (1) analisis biaya dan pendapatan; (2) analisis R/C ratio; (3) analisis regresi linier berganda; serta (4) analisis pemasaran. Hasil analisis menunjukkan biaya usaha budi daya ikan nila sistem keramba jaring apung sebesar Rp131.481.470,00 penerimaan Rp182.234.917,00 dan pendapatan bersih Rp50.753.447,00. Efisiensi usaha budi daya ikan nila sebesar 1,3. Faktor sosial ekonomi, seperti biaya pakan, biaya tenaga kerja, dan umur pembudi daya berpengaruh secara nyata terhadap keuntungan usaha budi daya ikan nila sistem keramba jaring apung. Saluran pemasaran tipe III (pembudi daya – konsumen luar Solo Raya) merupakan saluran pemasaran paling efisien (terpendek), dan mempunyai margin pemasaran yang paling rendah dan farmer’s share paling tinggi. Oleh karena itu, rekomendasi kebijakan untuk meningkatkan usaha budi daya ikan nila dengan melakukan pelatihan pembuatan pakan mandiri, sedangkan untuk meningkatkan pendapatan pembudi daya perlu diversifikasi usaha melalui usaha pemasaran ikan nila. Title: Tilapia Aquacuture Using Floating Net Cage System and Its Marketing in Sragen Regency Kedung Ombo Reservoir in Sragen regency have been develop aquaculture using the floating net cage system. This study aimed to analyze the tilapia culture using floating net cage system, analyze the factors influence to Tillapia aquaculture, and to analyze the marketing channel of tilapia floating net cage system. Data were collected and analyzed with various methods, includes(1) Cost and benefit analysis; (2) R/C ratio; (3) Multiple linear regression analysis; and (4) marketing channel analysis. The results show that the cost of tilapia cuture is Rp131,481,470.02, revenue is Rp182,234,916.67, and net income is Rp50,753,446.65. The business efficiency of tilapia is 1.3. Socio-economic factors such as feed cost, labor cost, and age of farmers are significantly influenced to the profits of tilapia fish farmers floating net cage system. The marketing channel type III (farmers to consumers outside Solo Raya) of tilapia is the most efficient marketing channel due to the lowest marketing margin and highest farmer’s share. Therefore, recommendation for improving tilapia aquaculture is to conduct the training for independent feed production. Business diversification through marketing activitiy is needed.
    • Correction
    • Source
    • Cite
    • Save
    • Machine Reading By IdeaReader
    0
    References
    0
    Citations
    NaN
    KQI
    []