Identifikasi struktur lapisan batuan akibat patahan (Normal Fault) dengan menggunakan metode geolistrik

2021 
Telah dilakukan penelitian untuk mengidentifikasi struktur lapisan batuan akibat patahan dengan menggunakan metode geolistrik pada tanggal 15 Januari 2009 di laboratorium. Penelitian dilakukan dengan menggunakan pemodelan, dimana sebelumnya membentuk formasi batuan terdiri dari pasir, kapur, dan tanah yang dimasukkan ke dalam balok dengan ukuran 200 x 60 x 30 (cm). Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan peralatan geolistrik OYO McOHM-EL buatan Jepang untuk mengukur besarnya beda potensial, dan hambatan. Langkah awal dari penelitian adalah formasi batuan masih dalam kondisi mendatar, kemudian diinjeksikan arus listrik dan diukur nilai beda potensial, dan hambatan. Langkah selanjutnya dilakukan penurunan posisi pada lapisan batuan di sebelah kiri, sehingga terjadi patahan pada lapisan. Untuk data ketiga, terjadi penurunan posisi lapisan batuan di sebelah kanan sehingga terjadi patahan pada lapisan kapur. Data kemudian diolah menggunakan Software Res2dinV untuk mendapatkan interpretasi struktur lapisan batuan batuan pada zona yang dikaji. Berdasarkan hasil interpretasi, dapat disimpulkan bahwa pendeteksian patahan sebenarnya direpresentasikan oleh perbedaan nilai resistivitas antar lapisan batuan. Lapisan batuan yang semula mendatar setelah terjadi patahan pada jarak 110 cm dengan kedalaman 20-28 cm terjadi penurunan posisi lapisan batuan di sebelah kiri. Untuk kondisi pada patahan model kedua, dalam jarak 80 cm dengan kedalaman sekitar 20-28 cm terjadi penurunan posisi lapisan batuan di sebelah kanan sementara lapisan batuan di sebelah kiri tidak terlalu mengalami penurunan yang besar.
    • Correction
    • Source
    • Cite
    • Save
    • Machine Reading By IdeaReader
    1
    References
    0
    Citations
    NaN
    KQI
    []