Laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di Desa Mayangrejo Kecamatan Kalitidu Kabupaten Bojonegoro

2019 
PKL (Praktik Kerja Lapangan) Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga tahun 2019 bertempat di Desa Mayangrejo, Kecamatan Kalitidu, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur. Pengumpulan data dilakukan secara primer dan sekunder. Data primeruntuk mengetahui gambaran umum aspek kesehatan di Desa Mayangrejo.Dimulai dari tahap penentuan besar sampel menggunakan teknik simple random sampling. Kemudian pengambilan data sampel menggunakan teknik purposive sampling. Setelah itu, penyebaran kuesioner dan mengolah data primer dari kuesioner yang telah disebar.Masalah yang menjadi prioritas utama diidentifikasi melalui pendekatan Precede Procede menggunakan data primer dan data sekunder. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan software IBM SPSS 21 dan Microsoft Excel untuk memudahkan dalam pengolahan data. Hasilnya dapat digunakan untuk mengetahui temuan masalah dan menyusun rencana intervensi. Analisis data menggunakan analisis univariat. Hasil dari data primer dan sekunder tersebut divalidasi dengan data hasil pertemuan dan indepth interview dengan tenaga kesehatan dari Ponkesdes. Permasalahan yang ada dianalisis melalui pengumpulan dan pengolahan data sekunder berdasarkan Health Outcome Indikator Keluarga Sehat, selanjutnya proses validasi tersebut menghasilkan masalah. Analisis prioritas masalah dilakukan dengan metode Urgency, Seriousness, Growth (USG). Pencarian akar masalah dicari dengan metode fishbone analysis, sedangkan untuk menggali lebih jauh masalah dan rekomendasi program intervensi dengan melakukan konsultasi pada beberapa orang sebagai narasumber yaitu kader Desa Mayangrejo, bidan desa dan perawat desa. Hasil analisis SWOT diatas menunjukkan bahwa Desa Mayangrejo berada pada posisi kuadran I yang menandakan sebuah desa yang kuat dan berpeluang untuk meningkatkan pertumbuhan desa, serta rekomendasi strategi yang diberikan adalah progresif yang berarti desa sangat memungkinkan untuk terus melakukan ekspansi, memperbesar pertumbuhan dan meraih kemajuan secara maksimal. Metaplan untuk penggalian ide mengenai penyebab masalah dan selanjutnya melakukan Indepth interview bersama bidan desa dan tokoh masyarakat serta melakukan uji korelasi antara prioritas masalah dengan variabel pada data primer.Setelah didapatkan beberapa akar masalah, kemudian dilakukan penyusunan alternatif solusi. Penentuan program prioritas solusi dilakukan dengan metode MEER untuk dijadikan dasar dalam menyusun Plan of Action (PoA) dalam pelaksanaan program. Intervensi yang telah dilakukan kemudian akan dilakukan monitoring dan evaluasi. Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa terdapat 11 penyakit yang memiliki angka prevalensi tinggi di Desa Mayangrejo. Dari 11 penyakit diambil 5 penyakit dengan prevalensi tertinggi yaitu balita pendek (21), balita berat badan kurang (12,4), hipertensi (4,6), balita kurus (4,5), dan balita gemuk (4,13). Dari perhitungan menggunakan metode MEER (Methodology, Effectiveness, Efficiency, Relevancy) dapat disimpulkan bahwa prioritas alternatif solusi yang diambil yaitu membuat media sosialisasi yang sesuai dengan sasaran poin 13, memberikan motivasi pada ibu hamil mendapat poin 12, dan memberikan edukasi pada remaja mendapat poin 11. Prioritas alternatif solusi diatas akan dijadikan sebagai dasar untuk menyusun PoA (Plan of Action) dalam menyelesaikan masalah balita pendek (stunting) di Desa Mayangrejo. Rencana intervensi yang dilakukan adalah untuk mengatasi masalah balita pendek (stunting) di Desa Mayangrejo adalah “MAYANG– WATI”. Intervensi program “MAYANG–WATI” (Mayangrejo Berdaya Melawan Stunting) merupakan sebuah program yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan ibu hamil dan ibu yang memiliki balita mengenai pencegahan serta dampak jangka panjang terjadinya stunting, meningkatkan motivasi ibu hamil dalam mempersiapkan persalinan dan pasca persalinan agar tidak merasa takut/khawatir, meningkatkan pengetahuan pada remaja terkait kesehatan reproduksi remaja serta seks pra nikah dan akibatnya agar dapat menghindari kejadian kehamilan tidak diinginkan (KTD) dan mengupayakan advokasi rumah ibu hamil tanpa rokok (peraturan desa).
    • Correction
    • Source
    • Cite
    • Save
    • Machine Reading By IdeaReader
    0
    References
    0
    Citations
    NaN
    KQI
    []