The fluctuation of peatland water table at Tumbang Nusa, Central Kalimantan

2020 
Restorasi lahan gambut pasca terbakar dengan penanaman memerlukan kondisi hidrologi yang mantap untuk kemapanan pembuatan tanaman. Fluktuasi tinggi air menjadi tantangan dalam upaya penanaman pada lahan gambut terdegradasi. Penelitian ini bertujuan mengetahui tinggi muka air pada lahan gambut terdegradasi dan pasca terbakar di sekitar Kawasan Hutan dengan Tujuan Khusus Tumbang Nusa, Kabupaten Pulang Pisau, Provinsi Kalimantan Tengah. Data yang diperoleh dianalisis untuk mengetahui hubungan antara karakteristik hujan, tinggi muka air, dan elevasi lahan. Pengamatan tinggi muka air pada beberapa kejadian kebakaran besar saat terjadi tahun 1997, 2003, 2006, dan 2009. Tinggi muka air diamati dari tepi sungai sampai dengan hutan sekunder sebanyak 17 titik sepanjang 4 km dengan selang jarak 250 m. Tingkat penutupan dan kondisi vegetasi sekitar bervariasi dari vegetasi berkayu jarang dan terbuka sampai dengan kondisi areal yang didominasi tumbuhan berkayu dengan penutupan kanopi baik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tinggi muka air tersebut sangat terkait dengan elevasi suatu tempat dan jarak dari saluran air. Fluktuasi tersebut berhubungan erat dengan curah hujan yang terjadi. Namun pengaruh curah hujan tersebut tidak secara langsung tetapi terdapat jeda waktu tertentu sehingga tinggi muka air tersebut menjadi turun atau naik. Kondisi ini harus menjadi perhatian dalam rangka rehabilitasi lahan melalui penentuan jenis tanaman yang tepat dan waktu tanaman sehingga bibit yang ditanam tersebut dapat tumbuh secara optimal. Burnt peatland restoration by planting needs stable hydrological condition for the plant’s growth. Water table fluctuation becoming a challenge in the planting effort on degraded peatland. This research aims to determine the water table on degraded peatland and over burnt peat at Tumbang Nusa Forest for Specific Purposes, Pulang Pisau District, Central Kalimantan Province. The data was analyzed to determine the relationship between precipitation characteristics, water table and land elevation. Water table observation was carried out on several fires starting 1997, 2003, 2006 and 2009. We observed 17 points of water table of the total length of 4 km and 250 m distance between points, started from the river edge up to secondary forests. The level of vegetation cover and condition varied from woody plants with low density and open crown up to woody plants with good canopy cover. The result showed that the water table was closely related with the elevation and distance from canal. The fluctuation was closely related with precipitation. Nevertheless, the rainfall did not directly relate but there was a certain interlude period so that the water table was rising or decreasing. This condition shall be considered in the land rehabilitation by planning the right plant in the right time so that the plants can reach optimum growth.
    • Correction
    • Source
    • Cite
    • Save
    • Machine Reading By IdeaReader
    0
    References
    1
    Citations
    NaN
    KQI
    []