Peramalan Jumlah Kasus Aktif COVID-19 di Jawa Barat Menggunakan Metode Multilayer Perceptron Feedforwards Neural Networks

Jawa Barat mencatat, hingga 17 Juli 2021 telah ada 508.814 orang yang terkonfirmasi positif COVID-19. Pada tanggal yang sama, jumlah kasus aktif COVID-19 di Jawa Barat terdapat sebanyak 115.257. Terdapat kenaikkan yang signifikan untuk kasus aktif COVID-19 pada tahun 2021 di Jawa Barat. Pada periode 5 Juni – 17 Juli 2021 terdapat kenaikkan jumlah kasus aktif sebesar 95.532. Pada periode tersebut, kasus aktif meningkat sebesar 484%., Bed Occupancy Ratio (BOR) di Jawa Barat pada 17 Juli 2021 berada pada angka 80,48%, angka tersebut melampaui rekomendasi dari WHO yaitu 60%. Hal ini berdampak pada kejadian penolakan pasien di rumah sakit rujukan COVID-19. Kasus aktif berbicara mengenai pasien COVID-19 yang membutuhkan perawatan medis. Pada penelitian ini kasus aktif diprediksi menggunakan Multilayer Perceptron (MLP). Data yang digunakan pada penelitian ini bersumber dari Gugus Tugas COVID-19. Data merupakan jumlah kasus positif, sembuh dan meninggal penderita COVID-19 di 34 Provinsi yang ada di Indonesia pada periode 2 Maret 2020 - 17 Juli 2021. Hasil penelitian menemukan, dari hasil evaluasi menggunakan data testing jumlah kasus aktif pada 15 minggu terakhir yaitu 10 April – 17 Juli 2021, penggunaan adam 0.1 memberikan akurasi yang relatif baik dibandingkan dengan penggunaan setting lainnya, yaitu dengan nilai MAPE, RMSE dan MAE sebesar 17,21%, 7092.25, dan 5470. Dari 15 periode testing, MLP akurat dalam meramalkan jumlah kasus aktif minggu pertama sebanyak 13 kali, dan minggu kedua sebanyak 9 kali dengan nilai absolute percentage error (APE) < 20%. Diharapkan hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi pemerintah sebagai referensi dalam melakukan pengkondisian kapasitas bed rumah sakit untuk menghadapi kasus aktif COVID-19 di Jawa Barat pada dua minggu mendatang, sehingga tidak ada pasien COVID-19 yang ditolak oleh rumah sakit dengan alasan rumah sakit penuh.