PENGGUNAAN PISAU SADAP Bi-Cut UNTUK MENUNJANG EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI PADA PERKEBUNAN KARET

2018 
Lateks tanaman karet dipanen melalui proses penyadapan. Penyadapan dilakukan dengan cara mengiris kulit menggunakan pisau sadap dengan sistem tertentu. Produksi tanaman karet selain ditentukan oleh potensi genetik masing-masing klon juga sangat ditentukan oleh sistem eksploitasi. Dalam sistem eksploitasi, kualitas penyadapan berkaitan dengan luka kayu maupun konsumsi kulit yang memperpanjang umur ekonomis sehingga produksi karet dalam satu siklus dapat lebih tinggi. Konsumsi kulit yang terkendali  mempengaruhi umur ekonomis karet menjadi lebih lama sehingga produksi karet satu siklus dapat lebih tinggi. Pada 10 tahun terakhir perusahaan perkebunan mengalami kesulitan mendapatkan penyadap terampil. Upaya mengatasi hal tersebut sangat diperlukan rancangan pisau sadap yang mampu mengendalikan konsumsi kulit dan luka kayu. Tim peneliti Balai Penelitian Sungei Putih sejak tahun 2016 telah berhasil merancang pisau sadap ergonomis yang diberi nama pisau sadap Bi-cut untuk penyadapan panel sadap bawah (BO). Berdasarkan hasil pengujian pisau tersebut dapat dilihat bahwa kecepatan penggunaan prototipe pisau sadap Bi-cut lebih lambat dibandingkan penggunaan pisau sadap konvensional yaitu sebesar 4.69 detik per pohon. Konsumsi kulit menggunakan pisau sadap konvensional lebih tebal  yaitu sebesar 2,73 mm dibandingkan dengan pisau sadap ergonomis  yaitu sebesar 1,40 mm, namun tidak berbeda nyata terhadap produksi lateks. Keunggulan pisau sadap Bi-cut ini adalah dapat mencegah pelukaan kayu dan tebal irisan sadapan lebih tipis. Bi-cut mampu menyadap satu panel sadap BO selama 7,74 tahun/panel sadapan atau sekitar 30,96 tahun selama siklus produksi.
    • Correction
    • Source
    • Cite
    • Save
    • Machine Reading By IdeaReader
    14
    References
    0
    Citations
    NaN
    KQI
    []