HUBUNGAN KONSUMSI MIE INSTAN DENGAN TINGKAT KECUKUPAN GIZI DAN STATUS GIZI PADA REMAJA : Studi Kasus di SMA Negeri 2 Nganjuk

2007 
Perubahan gaya hidup masyarakat mempengaruhi pola konsumsi dengan maraknya makanan instan terutama mie instan yang sekarang ini banyak beredar terutama di kalangan remaja sebagai makanan populer. Kini makanan instan kian digemari sebagai substitusi nasi. Salah satunya adalah mie instan. Selain dikenal karena kepraktisannya, mie instan juga dikenal karena kandungan utama mie adalah karbohidrat, lalu ada protein tepung (gluten), dan lemak, baik yang dari mienya sendiri maupun minyak sayur dalam sachet. Penelitian dilakukan untuk mengetahui sejauh mana hubungan konsumsi mie instan terhadap kecukupan gizi dan status gizi di kalangan remaja. Penelitian ini merupakan penelitian observasional, Sedangkan menurut waktu penelitian termasuk cross sectional, sampel penelitian adalah remaja SMA sebanyak 85 orang yang mengkonsumsi mie instan. Subjek ditarik dari populasi dengan Cara simple random sampling. Variabel bebas penelitian ini adalah umur, jenis kelamin, pola makan, tingkat konsumsi, cara konsumsi dan frekuensi mie instan, dan variabel tergantung penelitiagn adalah tingkat kecukupan gizi dan status gizi remaja. Uji statistik menggunakan uji Chi Square. Pengujian hubungan antara frekuensi konsumsi mie intant dengan tingkat kecukupan gizi dengan tabel 2x2 tidak menunjukkan hubungan (p>0,05). Sedangkan untuk pengujian hubungan frekuensi konsumsi mie instan tidak menunjukkan hubungan dengan status gizi (p>0,05). Kesimpulan yang dapat ditarik adalah tidak ada hubungan antara frekuensi konsumsi mie instan dengan tingkat kecukupan zat gizi dan status gizi pada remaja. Responden sebagian besar tingkat kecukupan energi dan proteinnya cukup. Sedangkan untuk tingkat kecukupan vitamin B1, vitamin C, Zat besi dan kalsiumnya kurang.
    • Correction
    • Source
    • Cite
    • Save
    • Machine Reading By IdeaReader
    0
    References
    0
    Citations
    NaN
    KQI
    []