PENDEKATAN MANAJEMEN OPERASI UNTUK PENINGKATAN TURNAROUND TIME DI LABORATORIUM LINGKUNGAN TIMIKA PT FGH

Laboratorium Lingkungan Timika (TEL) adalah laboratorium yang dioperasikan oleh PT FGH untuk menganalisa semua sampel yang dikumpulkan di area proyek PT FGH dalam rangka memenuhi semua ketentuan di dalam Analisa Mengenai Dampak Lingkungan atau AMDA Regional 300K (produksi bijih 300.000 ton/hari) yang disetujui pada tahun 1997. TEL telah mempertahankan akreditasi dari BSN (Badan Standarisasi Nasional di Indonesia) sejak tahun 1999. Isu utama TEL adalah turnaround time sampel-sampel yang kurang dari 2,4 minggu tidak pernah memenuhi target daripada manajemen PT FGH, yaitu sebesar 80%. Penyebab utama dari isu ini adalah peningkatan analisa parameter oleh TEL, dimana setiap tahun meningkat sebesar 9%. Isu lain di TEL adalah belum pernah dilakukannya evaluasi menyangkut kapasitas. Hal ini akan menyulitkan dalam menentukan apakah pemberdayaan (utilization) telah melebihi atau lebih rendah dibandingkan kapasitas maximum. Metode manajemen operasi untuk meningkatkan turnaround time TEL adalah dengan pembuatan process mapping, perhitungan cycle time dan throughput time, evaluasi kapasitas dan analisis akar permasalahan dengan menggunakan Current Reality Tree. Analisa akar permasalahan yang difokuskan pada kapasitas dan proses-proses yang tidak efisien telah berhasil mengidentifikasi beberapa penyebab utama dari lamanya turnaround time dari laporan analisa, yaitu distribusi manpower yang tidak seimbang, penjadwalan sampel yang masuk, persiapan sampel padat, proses QA/QC, tidak adanya integrasi antara instrument yang satu dengan yang lain dan kemampuan manpower. Berdasarkan evaluasi kapasitas, baik dari sisi instrumen maupun manpower TEL masih mempunyai kemampuan untuk meleakukan analisa sampel yang masuk. Solusi bisnis yang ditawarkan untuk memenuhi target turnaround time adalah menyeimbangkan distribusi manpower, peningkatan persiapan sampel padat, system untuk mengurangi kesalahan penulisan, meningkatkan proses QA/QC, integrasi diantara instrument dan mekanisme untuk meningkatkan kemampuan karyawan. Salah satu solusi utama untuk meningkatkan produksi adalah dengan mengimplementasikan Laboratory Information Management System untuk TEL.