KEANEKARAGAMAN SERANGGA MUSUH ALAMI PADA TANAMAN CABAI DI DESA WIYORO, KECAMATAN BANGUNTAPAN, KABUPATEN BANTUL, YOGYAKARTA

2020 
Abstrak Cabai merupakan tanaman yang banyak ditanam masyarakat. Selain dapat dikonsumsi, cabai juga dapat dijual untuk tambahan penghasilan. Perawatan tanaman cabai dewasa ini banyak menggunakan pestisida, padahal terdapat agen biologi yang dapat digunakan dengan lebih efektif dan ramah lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk menghitung tingkat keanekaragaman dan mengetahui jenis serangga musuh alami yang terdapat pada lahan cabai di Desa Wiyoro, Kecamatan Banguntapan, Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Pengambilan sampel menggunakan perangkap sumuran ( pitfall trap ), nampan kuning berisi larutan detergent dan jaring serangga. Jaring serangga diayunkan sepanjang bedengan tanaman cabai secara vertical . Luas area pengamatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah 20 x 100 m. Pemasangan nampan kuning dan pitfall dipasang sebanyak 15 buah untuk masing-masing jebakan. Pengambilan sampel dilakukan sebanyak 8 kali dalam 2 bulan. Hasil yang didapatkan berupa 7 ordo serangga sebagai musuh alami pada lokasi penelitian. Jumlah famili paling banyak ditemukan berasal dari ordo Hymenoptera 23 famili dan terendah Dermaptera dan Strepsiptera (1 famili). Spesies paling banyak sebagai musuh alami adalah Paratrechina longicornis . Kesimpulan penelitian ini adalah ordo serangga yang ditemukan sebagai musuh alami pada lokasi penelitian berjumlah 7, dengan jumlah famili terbanyak dari ordo Hymenoptera . Famili dengan jumlah individu terbanyak sebagai musuh alami adalah Formicidae dari Hymenoptera . Abstract Chili is one of the most widely planted plants. Besides being able to consumed, it also can be sold for additional income. Nowadays treatment on chili uses a lot of pesticides, even though there are biological agents that can control pest more effectively and environmentally friendly. This study aims to count the diversity index and determine species of natural enemy found in chili fields in Wiyoro, Banguntapan, Bantul, Yogyakarta. Sampling used insect nets, yellow pans, and pitfall. Insect nets were swung along the beds of chillies vertically. The area of this research was 20 x 100 m. Yellow trays and pitfalls were installed 15 units for each trap. Sampling was done 8 times in 2 months. The results that obtained were there were 7 orders of insects that became natural enemies at the research site, with the most number of families was Hymenoptera with 23 families and the lowest were Dermaptera and Strepsiptera with 1 family. The most commonly found species that act as natural enemies are Paratrechina longicornis. The conclusion of this study was the order of insects found as natural enemies at the research site were 7, with the largest number of families was in Hymenoptera. Family with the highest number of individuals as natural enemies was Formicidae from Hymenoptera .
    • Correction
    • Source
    • Cite
    • Save
    • Machine Reading By IdeaReader
    0
    References
    0
    Citations
    NaN
    KQI
    []