Analisis Produktivitas Proses Produksi Pengalengan Jamur Kancing (Champignon) Dengan Model Objective Matrix (OMAX) (Studi Kasus PT Eka Timur Raya Pasuruan)

2014 
PT. Eka Timur Raya (ETIRA) merupakan perusahaan agroindustri yang memproduksi jamur kancing (champignon) dalam kaleng. Perusahaan ini memproduksi jamur kaleng dengan kapasitas lebih dari tiga ton jamur kancing segar sekali produksi. Output yang dihasilkan ETIRA pada tahun 2013 mengalami kenaikan dan penurunan. Berdasarkan data perusahaan output terendah terjadi pada bulan Februari 2013 yaitu sebesar 359.575,60 kg sedangkan output tertinggi terjadi pada bulan Juni 2013 yaitu sesebar 536.158,60 kg. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengukur dan menganalisis produktivitas yang dicapai oleh perusahaan dengan model Objective Matrix (OMAX), sehingga dapat dijadikan sebagai usulan perbaikan produktivitas perusahaan di masa yang akan datang. Pembobotan dilakukan menggunakan metode perbandingan berpasangan dan software Expert Choice 2000 serta identifikasi penyebab-penyebab penurunan produktivitas menggunakan Fishbone Diagram. Kriteria-kriteria yang digunakan dalam pengukuran produktivitas adalah kriteria bahan baku, kriteria tenaga kerja , kriteria jam kerja, kriteria kemasan dan kriteria bahan pembantu. Produktivitas yang dicapai oleh PT. Eka Timur Raya pada tahun 2013 masih kurang baik. Produktivitas parsial tertinggi yang dicapai oleh perusahaan terdapat pada bulan Mei 2013 dengan nilai produktivitas sebesar 4,613, sedangkan produktivitas parsial terendah yang dicapai oleh perusahaan terdapat pada bulan Februari 2013 dengan nilai produktivitas sebesar 1,575. Indeks produktivitas paling besar terjadi pada bulan Maret 2013 yaitu sebesar 146,222% dan indeks produktivitas paling rendah terjadi pada saat bulan Desember 2013 yaitu sebesar -46,592%. Untuk menghasilkan output sebanyak 470.595,70 kg diperlukan bahan baku sebanyak 211.298,76 kg jamur segar, pemakaian tenaga kerja sebanyak 53 orang dengan jam kerja selama 10.173,67 jam per bulan, pemakaian kemasan sebanyak 1.269.226 kaleng dan pemakaian bahan pembantu sebanyak 161.041,46 liter. Pencapaian tersebut dapat dicapai dengan cara meningkatkan pengawasan pada pemakaian bahan baku, melakukan pengawasan terhadap tenaga kerja dan juga penjadwalan dan perawatan yang maksimal dan berkala pada mesin yang digunakan dalam proses produksi.
    • Correction
    • Source
    • Cite
    • Save
    • Machine Reading By IdeaReader
    0
    References
    0
    Citations
    NaN
    KQI
    []