Pengaruh Luas Area Dan Konfigurasi Ruang Terbuka Hijau Terhadap Iklim Mikro Kawasan (studi Kasus: Laboratorium Kawasan Hunian Rendah Energi)
2021
Abstrak
Penataan ruang merupakan upaya pemerintah untuk membentuk landasan hukum. Dalam UU No. 26
Tahun 2007 menyebutkan bahwa dalam penataan ruang memerlukan keberadaan ruang terbuka hijau (RTH) yang
diisi oleh tanaman. RTH dapat menurunkan suhu lingkungan karena radiasi matahari ditahan oleh tumbuhan
peneduh yang terdapat di dalamnya. Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui pengaruh luasan RTH dan pola
persebaran vegetasi terhadap iklim mikro lingkungan, sehingga dapat memperkirakan luasan RTH dan
komposisinya agar temperatur kawasan tersebut dapat turun. Penelitian ini menggunakan metode simulasi
komputer dengan perangkat lunak ENVI-Met. Penelitian dilakukan secara simulasi dengan tahapan pengukuran
lapangan, penggambaran sketsa menggunakan ENVI-Met, simulasi, dan analisis. Dari hasil simulasi akan
didapatkan suatu sketsa optimal yang diharapkan dapat menurunkan konsumsi energi pada pendinginan. Dari
penelitian ini, didapatkan bahwa pengaruh luasan RTH terhadap iklim mikro kawasan tidak terlalu signifikan.
Pendistribusian RTH dengan disebar mendapatkan hasil yang baik dikarenakan sketsa 1 menampilkan nilai ratarata temperatur yang rendah dibandingkan sketsa lainnya sebesar 31,9 o
C. kombinasi optimal dari penelitian ini
terdapat pada sketsa 1 karena memiliki persebaran temperatur rendah sebesar 42% dari total luas wilayah.
Kata kunci : Iklim mikro, RTH, Simulasi komputer, Konfigurasi RTH.
Abstract
Spatial planning is the government’s effort to form a legal basis. In Law No. 26 of 2007 states that spatial
planning requires the existence of green open space (RTH) filled with plants. Green open space can lower the
ambient temperature because solar radiation is held back by the shade plants contained in it. The purpose of this
study was to determine the effect of green open space area and the pattern of vegetation distribution on
environmental microclimate, so that it can estimate area of green open space and its composition so that the
temperature can decrease. This study uses a computer simulation method with ENVI-Met software. The research
was conducted in a simulation with the stages of field measurements, drawing sketch using ENVI-Met, simulation,
and analysis. From the simulation results will be obtained an optimal sketch which is expected to reduce energy
consumption in cooling. From this research, it was found that the effect of green open space on the microclimate
in the area was not too significant. The distribution of green open space with the spread got good result because
sketch 1 shows an average temperature value that is low compared to other sketches of 31,9o
C. The optimal
combination of this research is in sketch 1 because it has a low temperature distribution of 42% of the total area.
Keywords: Microclimate, RTH, computer simulation, RTH configuration.
1. Pendahuluan
Penataan ruang adalah suatu proses perencanaan, pemanfaatan, serta pengendalian pemanfaataan ruang.
Pengaturan penataan ruang ialah upaya pemerintah dalam membentuk landasan hukum bagi pemerintah serta
masyarakat dalam penataan ruang. Penataan ruang diklasifikasikan berdasarkan sistem, fungsi utama kawasan,
wilayah administratif, kegiatan kawasan, dan nilai strategis kawasan. Penataan ruang diatur dalam UndangUndang (UU) No. 26 Tahun 2007 yang menyebutkan bahwa dalam penataan ruang diperlukan adanya ruang
terbuka hijau (RTH) yang diisi oleh tanaman [1]. RTH merupakan suatu area yang terbuka, dan tempat tumbuhnya
tanaman, baik secara alamiah maupun sengaja ditanam [1]. Proporsi RTH yang dianjurkan oleh UU adalah 30%
dari total luas wilayah kota dan merupakan ukuran minimal untuk menjamin keseimbangan ekosistem kota.
Keberadaan RTH mengakibatkan adanya peningkatan kenyamanan termal [2]. Aspek yang dipengaruhi oleh
adanya RTH adalah suhu udara dan kelembapan udara yang merupakan elemen dari iklim mikro.
- Correction
- Source
- Cite
- Save
- Machine Reading By IdeaReader
0
References
0
Citations
NaN
KQI