Densitas Komodo (Varanus komodoensis Ouwens, 1912) dan karakteristik komponen habitatnya di Loh Buaya, Loh Baru, Loh Dasami (Pulau Rinca), Pulau Nusakode dan Pulau Gilimotang, Taman Nasional Komodo, NTT

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui densitas komodo (Varanus komodoensis Ouwens, 1912) dan karakteristik komponen habitatnya di sebagian Pulau Rinca yaitu di Loh Buaya, Loh Baru, dan Loh Dasami serta di dua pulau kecil yaitu Nusakode dan Gilimotang. Karakteristik komponen habitat yang diteliti meliputi karakter vegetasi dan kelimpahan relatif mangsa kecil, yaitu tikus dan tokek. Metode yang digunakan untuk mengetahui densitas komodo adalah dengan teknik Capture-Mark-Recapture-Release. Penghitungan populasi menggunakan rumus Schnabel (Krebs, 1999). Estimasi populasi yang didapat kemudian dibagi dengan luas areal penelitian yang dihitung menggunakan perangkat lunak Arcview 3.2. Karakteristik komponen habitat yang diteliti meliputi jumlah jenis tumbuhan, kerapatan tumbuhan, INP, luas bidang dasar pohon, penutupan rumput, dan kehadiran mangsa kecil, yaitu tokek dan tikus. Karakteristik vegetasi diteliti dengan menggunakan berukuran 20 x 20 m untuk mengetahui jumlah jenis tumbuhan, kerapatan tumbuhan, luas bidang dasar pohon, penutupan rumput dan Indeks Nilai Penting. Jumlah plot 10 buah per lokasi. Kelimpahan relatif tikus diteliti dengan metode line-trapping (Leung, 1999) yang dipasang dalam dua jalur masing-masing berjumlah 25 perangkap. Kelimpahan relatif tokek diteliti dengan menggunakan metode transek garis (Harlow dan Bicilao, 2000). Hasil penelitian menunjukkan bahwa densitas komodo di Loh Buaya adalah 11,8 ekor/km2, di Loh Baru 10,6 ekor/km2, Nusakode 8,4 ekor/km2, Loh Dasami 6,3 ekor/km2, dan Gilimotang 5,6 ekor/km2. Terdapat kecenderungan adanya korelasi jumlah jenis tumbuhan dengan densitas komodo (Uji korelasi Pearson dan Uji korelasi Spearman). Terdapat tikus di Nusakode dalam jumlah yang lebih tinggi secara signifikan dibanding lokasi lain. Sedangkan tokek terdapat dalam jumlah yang lebih tinggi secara signifikan di Gilimotang dibanding lokasi lain. The aim of this research is to know the density of Komodo dragon (Varanus komodoensis Ouwens, 1912) and the characteristic of habitat components in part of Rinca Island i.e. Loh Buaya, Loh Baru, and Loh Dasami, also in two small islands, Nusakode and Gilimotang. The characteristic of habitat components in this research are the vegetation feature and the abundance relative of small prey i.e. rat and gecko. The method that we use to know the density of the dragon is Mark-Recapture Method. The dragon populations count by Schnabel formula (Krebs, 1999). Population estimation that we get divide with survey area that counts by software Arcview 3.2. The characteristic of habitat components that we take on this research include plants species, plants density, importance value index, basal area, grass covered, and presence of small prey i.e. rat and gecko. The characteristic of habitat components take by 20 x 20m plots to know the plants species, plants density, basal area, grass covered, and importance value index. Total plot per location is 10 plots. The abundance relative of rat gets by line-trapping method (Leung, 1999) that set on two rows, each with 25 traps. The abundance relative of gecko gets by line-transect method (Harlow and Bicilao, 2000). The result of this research shows that the densities of Komodo dragon are 11.8 individu /km2 at Loh Buaya, 10.6 individu /km2 at Loh Baru, 8.4 individu /km2 at Nusakode, 6.3 individu /km2 at Loh Dasami, and 6.4 individu /km2 at Gilimotang. There is correlation trend between numbers of plant species with the density of Komodo dragon (Pearson correlation test and Spearmen correlation test). The abundance of rat in Nusakode is higher significantly with the other locations. The abundance of gecko in Gilimotang is higher significantly with the other locations.