PROBLEMATIKA TAHFIDZUL QUR’AN DI PONDOK PESANTREN AZZAHRO’ PEGANDON KENDAL
2019
Umat Muslim percaya bahwa Al Qur‟an difirmankan langsung oleh Allah
SWT kepada Nabi Muhammad SAW melalui malaikat Jibril secara berangsur
angsur selama 22 tahun, 2 bulan dan 22 hari atau rata-rata selama 23 tahun,
dimulai sejak tanggal 17 Ramadhan, saat Nabi Muhammad SAW berumur 40
tahun hingga kematiannya di tahun 632.
Al Qur‟an memperkenalkan diri dengan berbagai ciri dan sifatnya. Salah
satunya ialah bahwa ia merupakan satu kitab suci yang dijamin keasliannya oleh
Allah SWT sejak diturunkannya kepada Nabi Muhammad SAW hingga sekarang
bahkan sampai hari kemudian.
Berbagai persoalan-persoalan sulit yang dihadapi dalam proses
pemberdayaan, baik yang datang dari individu maupun dalam upaya
pemberdayaan masyarakat secara langsung dalam masyarakat yang disebut
dengan problematika. Sedangkan Tahfidzul Qur‟an adalah orang yang berusaha
dengan cermat memasukkan atau mengingat seluruh isi Al Qur'an secara teliti ke
dalam hatinya untuk selalu diingat dan dijaga secara terus menerus, sehingga apa
yang dihafalkan dari Al Qur‟an benar-benar bisa meresap kuat kedalam jiwa,
akal, dan jasadnya.
Para hafidz Al Qur‟an di samping menghafal Al Qur‟an juga ikut
melestarikan kemurnian Al Qur‟an dari tangan-tangan pendusta yang telah
sengaja ingin merancukan keautentikan Al Qur‟an.
Hasil penelitian ini adalah dari Problematika tahfidzul Qur‟an yang
dihadapi para santri di Pondok Pesantren Azzahro Pegandon Kendal adalah yang
sering menjadikan mereka kurang berhasil dalam mencapai tujuan, yaitu di
pengaruhi dengan adanya beberapa faktor, diantaranya: (a) Faktor kecerdasan, (b)
Faktor kondisi keluarga, (c) Faktor minat, (d) Faktor metode. Sedangkan Solusi
dari Problematika yang di hadapi oleh para santri dalam menghafal Al Qur‟an di
Pondok Pesantren Azzahro Pegandon Kendal adalah dari pihak Ustadz sendiri
yang dapat memberikan masukan pertama atau solusi sebagai pemecahannya
karena ustadzlah yang selalu berperan aktif dalam kegiatan menghafal santri dan
sebagai motivator santri guna untuk mencapai tujuan menghafal Al Qur'an yang
disucikan dan dimuliakan, maka seorang penghafal harus menata dirinya
sedemikian rupa dan rapi sehingga ia memiliki daya serap dan daya resap yang
tajam terhadap ayat-ayat yang dihafalnya.
Kata Kunci: Problematika, dan Tahfidzul Qur‟an.
Keywords:
- Correction
- Source
- Cite
- Save
- Machine Reading By IdeaReader
0
References
0
Citations
NaN
KQI