Perbedaan konsumsi makanan jajanan kemasan mengandung monosodium glutamat dan status gizi pada remaja urban dan sub urban di Kabupaten Semarang

2020 
Latar belakang: Konsumsi MSG secara berlebihan dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti status gizi berlebih (overweight) hingga Obesitas. Tujuan: Mengetahui perbedaan konsumsi makanan jajanan kemasan mengandung MSG dan status Gizi pada remaja SMA usia 15-17 tahun urban dan sub urban di Kabupaten Semarang. Metode: Penelitian observasional dengan rancangan deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Subjek penelitian sebanyak 47 orang remaja urban dan 47 remaja sub urban di Kabupaten Semarang. Uji statistik yang digunakan Chi Square. Hasil:Umur remaja urban dan sub urban antara 15-17 tahun yang terdiri dari jenis kelamin laki-laki (53,2%) dan perempuan (46,8%). Lebih dari separuh remaja urban mempunyai uang saku > Rp. 15.000 (53,2%), sedangkan pada remaja sub urban lebih dari separuhnya (57,4%) memiliki uang saku < Rp 15.000. Terdapat perbedaan frekuensi konsumsi jajanan kemasan mengandung MSG pada remaja urban dan sub urban (p=0,004 a ). Persentase remaja sub urban dengan frekuensi konsumsi sering (³7x/minggu) sebesar 34,0% lebih tinggi dibandingkan dengan remaja urban yaitu sebesar 27,7%. Simpulan: Ada perbedaan konsumsi jajanan  kemasan mengandung MSG pada remaja urban dan sub urban. Frekuensi konsumsi jajanan kemasan mengandung MSG pada remaja sub urban lebih tinggi dari pada remaja urban. Background : Overconsumption of MSG can effect to increased health problems like overweight to obesity. Objectives: to determine the differences in consumption of packaged snacks containing MSG and nutritional status between 15 – 17 years old urban and suburban senior high school students at Semarang Regency. Methods: This observational study using a descriptive-analytic design and cross-sectional approach. Samples of this study were 47 urban and 47 suburban adolescents in the Semarang Regency. Statistical analysis included univariate and bivariate tests using Chi-Square. Results: Urban and suburban adolescents were between 15-17 years old which consist of Male (53.2%) and females (46.8%). More than half the percentages of the urban group had more than IDR 15,000 (53.2%) allowance while more than half the percentages of the suburban groups had less than IDR 15,000 (57.4%). There was difference in the frequency of packaging snack consumption between urban and suburban groups (p = 0.004a). Sub urban adolescent with high frequency of packaging snack consumption ( ³7x/week) were 34.0% more than urban adolescent (27.7%). Conclusion : There was a difference in the consumption frequency of packaged snacks between urban and suburban groups. Suburban group had higher consumption frequency of packaged snacks than urban group .
    • Correction
    • Source
    • Cite
    • Save
    • Machine Reading By IdeaReader
    0
    References
    0
    Citations
    NaN
    KQI
    []