PERBANDINGAN RESPONS STRUKTUR AKIBAT BEBAN GEMPA DAN PENGARUH ANGIN PADA GEDUNG BERTINGKAT TINGGI ( Studi Kasus: Gedung Menara Rektorat Kampus UNTIRTA Sindangsari )

2019 
Gedung menara rektorat kampus UNTIRTA diklasifikasikan sebagai gedung bertingkat tinggi yang memiliki risiko beban lateral cukup besar, diantaranya beban angin dan beban gempa. Analisis beban angin pada struktur gedung dipengaruhi oleh ketinggian gedung, sedangkan analisis beban gempa dipengaruhi oleh massa gedung. Berdasarkan ketinggian serta lokasi yang rawan terhadap beban angin dan beban gempa, maka perlunya penelitian dalam merencanakan gedung menara rektorat kampus UNTIRTA yang mampu menahan beban tersebut untuk menjamin keandalan bangunan. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan respons struktur akibat beban gempa dan pengaruh angin pada gedung bertingkat tinggi dimana respons struktur yang ditinjau yaitu story drift, displacement, dan story shear. Penelitian ini menggunakan metode pembebanan gempa dinamik respons spektrum berdasarkan SNI 1726-2012 dan pembebanan angin berdasarkan SNI 1727-2013. Hasil penelitian menunjukan bahwa pengaruh tekanan angin rencana pada gedung menara rektorat kampus UNTIRTA berdasarkan data BMKG yaitu 0,0135 kN/m2 tidak memenuhi persyaratan tekanan angin desain minimum berdasarkan SNI 1727-2013 sebesar 0,77 kN/m2. Tekanan angin rencana yang rendah dikarenakan gedung menara rektorat kampus UNTIRTA terletak jauh dari pantai namun memiliki risiko kegempaan cukup tinggi, sehingga pembebanan akibat beban gempa menghasilkan respons struktur yang lebih besar meliputi story drift, displacement, dan story shear secara berturut-turut yaitu sebesar 43,56%,76,62%, dan 64,98% terhadap beban angin.
    • Correction
    • Source
    • Cite
    • Save
    • Machine Reading By IdeaReader
    0
    References
    0
    Citations
    NaN
    KQI
    []