Terapi Antibiotik pada Infeksi Nosokomial

2014 
Antibiotik adalah senyawa kimia yang dalam kadar rendah mempunyai kemampuan untuk menghambat (bakteriostatik) atau menghancurkan (bakterisidal) bakteri atau mikrooganisme lain. Golongan antibiotik yang sering digunakan di rumah sakit meliputi aminoglikosida, fluorokuinolon, penisilin, sefalosporin. Penisilin, misalnya benzil penisilin mempunyai kemampuan untuk menghambat atau menghancurkan bakteri gram positif; sedangkan aminoglikosida, misalnya gentamisin mempunyai kemampuan untuk menghambat atau menghancurkan bakteri gram negatif. Resistensi bakteri terhadap antibiotik dapat terjadi secara alamiah (naturally resistance/intrinsic resistance) atau didapat (acquired resistance). Contoh resistensi alamiah adalah lapisan lipopolisakarida (LPS) yang terdapat di bagian terluar sel bakteri gram negatif sehingga secara alamiah bakteri gram negatif lebih kebal terhadap aktivitas antibiotik dibanding bakteri gram positif. Resistensi bakteri yang didapat (acquired resistance) biasanya terjadi karena penggunaan antibiotik yang tidak tepat. Resistensi bakteri merupakan masalah kesehatan yang penting. Penularan penyakit infeksi oleh bakteri resisten terjadi apabila bakteri resisten tersebut berpindah dari pasien yang satu ke pasien lain. dari pasien ke tenaga kesehatan, dari tenaga kesehatan ke pasien lain, dari tenaga kesehatan yang satu ke tenaga kesehatan yang lain, atau dari tenaga kesehatan ke anggota keluarga di rumah. Pasien yang terinfeksi bakteri resisten memerlukan antibiotik lini kedua atau ketiga. Penggunaan antibiotik yang berlebihan dapat meningkatkan risiko terjadinya reaksi obat yang tidak diinginkan (ROTD), kolonisasi bakteri, superinfeksi, resistensi bakteri, meningkatkan angka mortalitas dan meningkatkan biaya pengobatan. Oleh karena itu, prinsip penggunaan antibiotik di rumah sakit adalah sebagai berikut: (i) Mula-mula gunakan antibiotik spektrum luas dalam waktu singkat, (ii) kemudian gantikan dengan antibiotik spektrum sempit (sesuai dengan hasil kultur) secara oral setelah pemberian antibiotik intravena selama 48- 72 jam, dan (iii) total lama pemberian antibiotik secara oral maupun intravena adalah selama 5 hari (kecuali ada pertimbangan khusus).1-2 Dalam artikel “Infeksi Nosokomial” yang ditulis oleh dr. Ediyono disebutkan bahwa etiologi infeksi nosokomial dapat disebabkan oleh bakteri Staphylococcus aureus, Streptococcus, Eschericia coli, Klebsiella sp, Pseudomonas sp, dan Bacteriodes sp. Antibiotik empiris merupakan terapi awal Terapi Antibiotik pada Infeksi Nosokomial yang perlu diberikan pada pasien yang terkena infeksi nosokomial
    • Correction
    • Source
    • Cite
    • Save
    • Machine Reading By IdeaReader
    0
    References
    0
    Citations
    NaN
    KQI
    []