Penggunaan esofagoskopi transnasal di Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo

2017 
Latar belakang: Esofagoskopi transnasal merupakan teknik diagnostik baru yang memberikankesempatan kepada spesialis Telinga Hidung Tenggorok untuk melakukan pemeriksaan traktus aerodigestif,dari vestibulum nasi sampai kardia. Tindakan ini dilakukan di poliklinik rawat jalan, dengan anestesi lokaltopikal dan tanpa sedasi. Tujuan: Mendapatkan gambaran tentang penggunaan esofagoskopi transnasaldi Departemen Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok – Bedah Kepala Leher Rumah Sakit Dr.Cipto Mangunkusumo. Laporan kasus: Dilaporkan 32 pasien yang dilakukan esofagoskopi transnasalselama Februari 2014 hingga Maret 2015, terdiri dari 20 laki-laki (63%) dan 12 perempuan (37%),dengan rentang usia 11-82 tahun. Keluhan terbanyak adalah sulit menelan sebanyak 18 pasien. Indikasiterbanyak adalah disfagia, globus atau refluks sebanyak 12 pasien. Diagnosis terbanyak adalah akalasiaesofagus sebanyak 7 pasien. Metode: Pencarian literatur dilakukan pada database EBSCO Host Medline,Cochrane dan Pubmed Medline sesuai pertanyaan klinis. Setelah dilakukan penapisan dengan kriteriainklusi dan ekslusi, didapatkan didapatkan 2 jurnal yang relevan. Hasil: Dari jurnal yang didapatkan,merupakan laporan kasus serial yang dilakukan esofagoskopi transnasal pada pasien dengan keluhantraktus aerodigestif. Kesimpulan: Esofagoskopi transnasal telah menghasilkan layanan satu pintu yangmengurangi keterlambatan diagnosis, pembiusan umum dan pemeriksaan menelan barium. Kata kunci : Esofagoskopi transnasal, esofagoskopi kaku, esofagoskopi transoral, anestesi lokal topikal ABSTRACT Background: Transnasal esophagoscopy (TE) is a new diagnostic technique that provides theopportunity for ENT specialists to examine the aerodigestif tract, from the nasal vestibulum until the cardia,at the outpatient clinic, with topical local anesthesia and without the need for sedation. Purpose: To obtaindata of transnasal esophagoscopy in Otorhinolaryngology-Head and Neck Surgery Department, CiptoMangunkusumo Hospital. Cases: Reported 32 patients which had undergone transnasal esophagoscopyfrom February 2014 to March 2015, consisted of 20 male and 12 female, age ranged between 11-82years. Most chief complaints were difficulty of swallowing in 18 patients. Most common indications ofTE were dysphagia, globus or reflux in 12 patients. Most common diagnosis was achalasia esophagus in7 patients. Methods: The evidence based literature were searched from EBSCO Host Medline, Cochraneand Pubmed Medline database according to clinical question. After filtered with inclusion and exclusioncriteria, we found 2 journals that relevant to our case. Results: From the journals, we found reports ofserial cases of transnasal esophagoscopy on patiens with aerodigestive problems. Conclusion: Transnasalesophagoscopy provides an ‘one stop’ diagnosis service, reducing diagnostic delays, the need for endoscopyunder general anaesthesia and barium swallows. Keywords : Transnasal esophagoscopy, rigid esophagoscopy, transoral esophagoscopy, topical localanesthesia
    • Correction
    • Source
    • Cite
    • Save
    • Machine Reading By IdeaReader
    0
    References
    0
    Citations
    NaN
    KQI
    []