Kadar Antioksidan Rendah Meningkatkan Risiko Hemolisis pada Sepsis Neonatus
2011
Hemolisis pada neonatus sepsis terjadi akibat aktivasi komplemen yang dipicu oleh reaksi inflamasi sebagai respons terhadap invasi mikroba. Penyebab lain meliputi: proses fisiologis, kelainan eritrosit kongenital, proses imun, stres oksidatif , obat dan enzim hemolisin. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan hubungan antara kadar antioksidan dengan kejadian hemolisis pada neonatus sepsis. Penelitian dilakukan dengan desain observasional prospektif , nested case-control pada 94 neonatus sepsis yang terdiri 47 kelompok kasus (hemolisis positif) dan 47 kelompok kontrol (hemolisis negatif). Hemolisis ditegakkan dengan kriteria indeks retikulosit > 3 pada hari ke 1 dan hari ke 3. Variabel yang diukur meliputi: antioksidan (GPx, vitamin E, vitamin C) dan oksidan (MDA), hemolisin. Pemeriksaan kadar MDA, GPx dengan metode spektrofotometri, vitamin C metode colorimetric assay, vitamin E metode ELISA, hemolisin dengan media agar darah. Data dianalisis dengan Chi-square, uji t tidak berpasangan, Mantel-Haenszel dilanjutkan regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan kadar GPx rendah (75µ/gHb), vitamin E rendah ((<17,8 µg/mL) merupakan faktor risiko signifikan terjadinya hemolisis dengan OR berturut-turut 6,14 , 3,12. Kadar antioksidan rendah (GPx dan vitamin E) merupakan prediktor kuat terjadinya hemolisis pada neonatus sepsis.
- Correction
- Source
- Cite
- Save
- Machine Reading By IdeaReader
0
References
0
Citations
NaN
KQI